Barangkali
sebagian kalian baru pernah mendengar tentang NaNoWriMo. Apaan sih? Siapanya
NaNoNaNo? Heheu… sejujurnya kata itu juga baru mampir di telinga saya akhir
Oktober lalu.
Ceritanya,
seorang teman menantang saya untuk menulis novel sepanjang 50 ribu kata, dalam
waktu satu bulan. Saya belum pernah menulis sepotong novel pun, dalam waktu
seberapa pun. Tiba-tiba harus menulis sepanjang itu selama bulan November?
Fyuhhh…
Dengan
setengah memaksa, si teman ini meminta saya membuka situs www.nanowrimo.org dan mempelajarinya.
Jadi
ternyata, ada sebuah acara tahunan yang diadakan setiap bulan November. Namanya
National Novel Writing Month alias NaNoWriMo. Dalam satu bulan, peserta harus
membuat sebuah novel sepanjang 50 ribu kata. Kalau novelnya itu baru setengah
jalan, alias belum tamat, tak mengapa. Yang penting di akhir bulan November
sudah mencapai kata yang ke-50.000.
Berawal
di Amerika Serikat, kini NaNoWriMo diikuti oleh ribuan orang di seluruh dunia,
dengan berbagai bahasa yang berbeda. Rupanya tantangan menulis novel ini sangat
menarik bagi banyak orang.
Kalau
sukses, apa hadiahnya? Kan ditulisnya dengan berbagai bahasa, terus siapa
jurinya? Kriteria menangnya apa? Itu deretan pertanyaan yang memenuhi benak
saya saat pertama kali kenal si NaNo. Jawabannya? TIDAK ADA..!
NaNoWriMo
ini bukan sebuah lomba. Tak ada juaranya, bahkan karya kita tidak dibandingkan
dengan karya siapa pun. Semua orang yang berhasil mencapai 50 ribu kata dalam satu
bulan, berhak disebut pemenang. Bahkan kalau kita hanya menulis satu paragraf
saja, lalu di salin-tera hingga 50 ribu kata, tak akan didiskualifikasi.
Lha
kok pemenang? Bukankah tidak akan ada pemenang kalau tak ada kompetisi? Jadi,
pemenang ini mengalahkan siapa sih? Diri sendiri. Bayangkan, ada berapa banyak
kesibukan yang harus kita lakoni dalam satu bulan. Untuk menjadi pemenang,
seseorang harus mampu meluangkan waktu untuk menulis setidaknya 1.667 kata per
hari. Belum lagi godaan rasa malas dan hilangnya fokus.
Ada
banyak sekali orang yang bermimpi dapat menulis novelnya sendiri, tapi tak
punya cukup kenekatan untuk merealisasikannya. Menulis novel perlu nafas yang
panjang, ketabahan, dan fokus yang terus menerus. NaNoWriMo datang untuk
menantang setiap orang agar berani memperjuangkan impiannya.
Salah
satu hambatan besar dalam menulis adalah Inner
Editor yang bawel. Kita sebut saja si Polisi. Dia berada di dalam kepala
kita. Perangainya tertib, lurus dan teratur. Senjatanya adalah sebuah peluit,
yang bisa sewaktu-waktu menghentikan pekerjaan si Kreatif, penghuni lain di
kepala kita.
Kerap
kali, saat si Kreatif baru menulis satu atau dua kalimat saja, si Polisi
langsung meniup peluit. Pilihan katanya jelek! Typo! Tolong perhatikan ejaan!
Kalimatnya tak efektif! Dan seterusnya, dan seterusnya. Akibatnya si Kreatif
pun ngambek, enggan melanjutkan tulisan.
Nah,
di NaNoWriMo ini, kita harus mengawali dengan membuat surat cuti yang ditujukan
kepada si Polisi. Suruh dia pergi berlibur sejauh-jauhnya. Di dalam kepala,
biarkan si Kreatif yang berkarya. Segala macam kaidah penulisan, format,
kebahasaan, abaikan saja dulu. Yang terpenting di akhir bulan kita punya sebuah
cerita yang utuh.
Bulan
depan, baru kita bisa panggil si Polisi pulang. Suruh dia merapikan yang
berantakan, menghias yang kurang sedap dipandang. Tentu, masih ditemani oleh si
Kreatif. Hingga jadilah sebuah novel yang layak baca.
Menarik?
Untuk saya pribadi, ya. Saya punya beberapa plot novel berbentuk kerangka bab
dari awal hingga tamat, tapi tak satu pun pernah saya tulis novelnya. Bulan
ini, tantangan NaNoWriMo membuat saya bertekad, setidaknya satu novel harus
berhasil saya buat.
Tapi..tapi..
ternyata tidak mudah, Saudara-saudara..! Menguraikan kerangka bab menjadi novel
utuh itu tak sederhana. Di dalam kerangka belum ada riset latar, riset
penokohan, dan berbagai detail lainnya.
Masalah
lain yang saya hadapi, plot-plot yang saya buat kok semuanya ‘menguras hati’
ya? Terlalu dekat dengan kehidupan dan konflik nyata, karakter tokohnya terlalu
mirip dengan my significant other di
masa lalu. Kalau dipakasakan selesai dalam satu bulan, jangan-jangan di akhir
bulan saya mesti check-in di rumah
sakit karena lonjakan asam lambung L
Maka
saya putuskan untuk menyimpan kembali semua plot itu, membuat cerita yang sama
sekali baru. Kerangkanya pun dibuat seadanya. Bukankah ini saatnya si Kreatif
bersenang-senang tanpa si Polisi? Jadi saya putuskan tetap jalan. Tanpa plot,
dan tanpa riset berarti. Satu lagi yang terpenting, pastikan tak menguras hati.
Ini
hari ke lima bulan November, novel saya masih jauh dari target. Tapi saya tahu,
bahwa saya akan menikmati bulan ini bersama si novel. Bukan bertujuan untuk dilombakan,
belum tentu juga layak diterbitkan. Hanya bersenang-senang saja, untuk memberi
tahu diri bahwa saya mampu. Untuk meyakinkan diri bahwa dalam menghadapi
tantangan lain di depan setelah ini, juga mesti berani.
Dan
untuk menjadi kado ulang tahun bagi diri saya sendiri :D
Baiklah,
Pembaca, bersiaplah menunggu novel saya.
Bersemangaaaaat…!
Virtual Reality - VR Casino - Virtual Reality - Riders 우리카지노 쿠폰 우리카지노 쿠폰 카지노 카지노 카지노 가입 쿠폰 카지노 가입 쿠폰 메리트 카지노 주소 메리트 카지노 주소 10cric 10cric matchpoint matchpoint 48 KONGBET - 옸저유형, 옸저유형 - Konicasino
BalasHapus