Senin, 05 November 2012

NaNoWriMo Pertamaku


Barangkali sebagian kalian baru pernah mendengar tentang NaNoWriMo. Apaan sih? Siapanya NaNoNaNo? Heheu… sejujurnya kata itu juga baru mampir di telinga saya akhir Oktober lalu.

Ceritanya, seorang teman menantang saya untuk menulis novel sepanjang 50 ribu kata, dalam waktu satu bulan. Saya belum pernah menulis sepotong novel pun, dalam waktu seberapa pun. Tiba-tiba harus menulis sepanjang itu selama bulan November? Fyuhhh…

Dengan setengah memaksa, si teman ini meminta saya membuka situs www.nanowrimo.org dan mempelajarinya.

Jadi ternyata, ada sebuah acara tahunan yang diadakan setiap bulan November. Namanya National Novel Writing Month alias NaNoWriMo. Dalam satu bulan, peserta harus membuat sebuah novel sepanjang 50 ribu kata. Kalau novelnya itu baru setengah jalan, alias belum tamat, tak mengapa. Yang penting di akhir bulan November sudah mencapai kata yang ke-50.000.

Berawal di Amerika Serikat, kini NaNoWriMo diikuti oleh ribuan orang di seluruh dunia, dengan berbagai bahasa yang berbeda. Rupanya tantangan menulis novel ini sangat menarik bagi banyak orang.

Kalau sukses, apa hadiahnya? Kan ditulisnya dengan berbagai bahasa, terus siapa jurinya? Kriteria menangnya apa? Itu deretan pertanyaan yang memenuhi benak saya saat pertama kali kenal si NaNo. Jawabannya? TIDAK ADA..!

NaNoWriMo ini bukan sebuah lomba. Tak ada juaranya, bahkan karya kita tidak dibandingkan dengan karya siapa pun. Semua orang yang berhasil mencapai 50 ribu kata dalam satu bulan, berhak disebut pemenang. Bahkan kalau kita hanya menulis satu paragraf saja, lalu di salin-tera hingga 50 ribu kata, tak akan didiskualifikasi.

Lha kok pemenang? Bukankah tidak akan ada pemenang kalau tak ada kompetisi? Jadi, pemenang ini mengalahkan siapa sih? Diri sendiri. Bayangkan, ada berapa banyak kesibukan yang harus kita lakoni dalam satu bulan. Untuk menjadi pemenang, seseorang harus mampu meluangkan waktu untuk menulis setidaknya 1.667 kata per hari. Belum lagi godaan rasa malas dan hilangnya fokus.

Ada banyak sekali orang yang bermimpi dapat menulis novelnya sendiri, tapi tak punya cukup kenekatan untuk merealisasikannya. Menulis novel perlu nafas yang panjang, ketabahan, dan fokus yang terus menerus. NaNoWriMo datang untuk menantang setiap orang agar berani memperjuangkan impiannya. 

Salah satu hambatan besar dalam menulis adalah Inner Editor yang bawel. Kita sebut saja si Polisi. Dia berada di dalam kepala kita. Perangainya tertib, lurus dan teratur. Senjatanya adalah sebuah peluit, yang bisa sewaktu-waktu menghentikan pekerjaan si Kreatif, penghuni lain di kepala kita.

Kerap kali, saat si Kreatif baru menulis satu atau dua kalimat saja, si Polisi langsung meniup peluit. Pilihan katanya jelek! Typo! Tolong perhatikan ejaan! Kalimatnya tak efektif! Dan seterusnya, dan seterusnya. Akibatnya si Kreatif pun ngambek, enggan melanjutkan tulisan.

Nah, di NaNoWriMo ini, kita harus mengawali dengan membuat surat cuti yang ditujukan kepada si Polisi. Suruh dia pergi berlibur sejauh-jauhnya. Di dalam kepala, biarkan si Kreatif yang berkarya. Segala macam kaidah penulisan, format, kebahasaan, abaikan saja dulu. Yang terpenting di akhir bulan kita punya sebuah cerita yang utuh.

Bulan depan, baru kita bisa panggil si Polisi pulang. Suruh dia merapikan yang berantakan, menghias yang kurang sedap dipandang. Tentu, masih ditemani oleh si Kreatif. Hingga jadilah sebuah novel yang layak baca.
 
Menarik? Untuk saya pribadi, ya. Saya punya beberapa plot novel berbentuk kerangka bab dari awal hingga tamat, tapi tak satu pun pernah saya tulis novelnya. Bulan ini, tantangan NaNoWriMo membuat saya bertekad, setidaknya satu novel harus berhasil saya buat.

Tapi..tapi.. ternyata tidak mudah, Saudara-saudara..! Menguraikan kerangka bab menjadi novel utuh itu tak sederhana. Di dalam kerangka belum ada riset latar, riset penokohan, dan berbagai detail lainnya.

Masalah lain yang saya hadapi, plot-plot yang saya buat kok semuanya ‘menguras hati’ ya? Terlalu dekat dengan kehidupan dan konflik nyata, karakter tokohnya terlalu mirip dengan my significant other di masa lalu. Kalau dipakasakan selesai dalam satu bulan, jangan-jangan di akhir bulan saya mesti check-in di rumah sakit karena lonjakan asam lambung L

Maka saya putuskan untuk menyimpan kembali semua plot itu, membuat cerita yang sama sekali baru. Kerangkanya pun dibuat seadanya. Bukankah ini saatnya si Kreatif bersenang-senang tanpa si Polisi? Jadi saya putuskan tetap jalan. Tanpa plot, dan tanpa riset berarti. Satu lagi yang terpenting, pastikan tak menguras hati.

Ini hari ke lima bulan November, novel saya masih jauh dari target. Tapi saya tahu, bahwa saya akan menikmati bulan ini bersama si novel. Bukan bertujuan untuk dilombakan, belum tentu juga layak diterbitkan. Hanya bersenang-senang saja, untuk memberi tahu diri bahwa saya mampu. Untuk meyakinkan diri bahwa dalam menghadapi tantangan lain di depan setelah ini, juga mesti berani.

Dan untuk menjadi kado ulang tahun bagi diri saya sendiri :D

Baiklah, Pembaca, bersiaplah menunggu novel saya.

Bersemangaaaaat…!


1 komentar:

  1. Virtual Reality - VR Casino - Virtual Reality - Riders 우리카지노 쿠폰 우리카지노 쿠폰 카지노 카지노 카지노 가입 쿠폰 카지노 가입 쿠폰 메리트 카지노 주소 메리트 카지노 주소 10cric 10cric matchpoint matchpoint 48 KONGBET - 옸저유형, 옸저유형 - Konicasino

    BalasHapus